NUNUKAN – Momentum arus balik menjadi celah yang kerap dimanfaatkan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk masuk ke wilayah Malaysia dengan cara ilegal. Hingga saat ini, ada ribuan orang yang tiba di Nunukan pasca arus balik Idulfitri 1446 Hijiriah.
Kepala Badan Perlindungan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kaltara, Kombes Pol Fj Ginting menyampaikan pihaknya tidak akan lengah untuk pencegahan PMI nonprosedural. Sebaliknya situasi ini menjadi atensi dan perhatian serius BP3MI Kaltara.
Ia menyebutkan, sebagian besar PMI yang sudah pulang mudik, ketika ingin kembali ke Malaysia, mereka membawa kerabat maupun keluarganya untuk iku bekerja di Malaysia. “Yang menjadi persoalan, kebanyakan mereka menggunakan jalur nonprosedural, momen arus mudik ini rawan sekali PMI nonprosedural,” ucap Kombes Pol F Jaya Ginting kepada wartawan, Senin (7/4/2025).
Dengan situasi ini, pihaknya tidak tinggal diam. Langkag langkah antisipasi sudah disiapkan menyambut kedatangan PMI yang nonprosedural. Seperti, memaksimalkan kolaborasi dan giat bersama instansi terkait.
“Langkah pertama, upaya preventif harus dilakukan, karena dengan langkah tersebut membuat tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas) dan instansi terkait lebih masif memberikan sosialisasi terkait hal ini,” jelasnya.
Langkah kedua, upaya preventif. Dimana, pihaknya melakukan patroli di pintu masuk nonprosedural. Kemudian memaksimalkan koordinasi dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dan juga Lanal Nunukan.
“Satu lagi jika memungkinkan kami buat sistem dengan Pelni dan Pemkab Nunukan, dalam kendali arus balik dan penduduk yang akan masuk ke Nunukan, itu juga bisa dilakukan,” tegasnya.
Belum lagi, pihaknya juga rutin melakukan represif terbatas bersama Criminal Justice System (CJS) dengan Tim Reserse Polres Nunukan. Itu disebut mengurangi kemungkinan PMI non prosedural yang masuk melalui Nunukan.
“Yang jelas dengan turun ke Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, paling tidak dapat mengawasi langsung ketibaan penumpang di Nunukan,” tutupnya. (mwa)