NUNUKAN – Setelah melaksanakan Rapat Tertutup Bersama Kepala OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Nunukan, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, SE melaksanakan Press Conference bersama media yang ada di kabupaten Nunukan. Kegiatan ini digelar di Ruang Forkopimda lantai 1 Kantor Bupati Nunukan, Selasa (10/6/2025).
Dalam pertemuan ini Bupati menyampaikan hasil program 100 hari kerja dan Implementasi 17 arah baru menuju perubahan.
Di awal penyampaiannya, Bupati H. Irwan Sabri Irwan menyampaikan pentingnya sinkronisasi kebijakan dalam percepatan pelayanan bagi masyarakat.
Hal itu disebabkan pelaksanaan program 100 hari kerja ini dimulai dalam keadaan yang unik. Dimana, RKPD dan APBD Tahun Anggaran 2025 telah lebih dulu disahkan sebelum pelantikan dirinya.
“Hal inilah yang menimbulkan sejumlah tantangan, karena program arah perubahan yang kita susun belum sejalan dengan arahan terbaru dari pemerintah pusat, seperti Permendagri Nomor 12 dan 15 Tahun 2024,” terangnya.
Saat ini, kata Irwan, program yang dijalankan masih mengacu pada RPJMD 2021–2026. Sebab, dinamika regulasi nasional juga turut memengaruhi proses perencanaan dan penganggaran daerah.
Beberapa regulasi tersebut menurut Irwan diantaranya Permendagri No.12/2024 dan No.15/2024 yang diterbitkan setelah RKPD disahkan, serta Instruksi Presiden No.1/2025 yang menekankan efisiensi belanja.
Tidak hanya itu, berbagai surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan, seperti Surat Edaran Bersama tanggal 11 Desember 2024 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.29/2025, juga mengharuskan penyesuaian pendapatan dan belanja daerah, termasuk pergeseran alokasi DAU, DAK, dan DBH.
“Ada instruksi yang sangat jelas untuk mengalihkan hasil efisiensi ke sektor prioritas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sanitasi,” ungkapnya.
Selain itu, H. Irwan juga menyinggung Instruksi Presiden No.9/2025 terkait percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih, serta Rakor Percepatan Realisasi APBD 2025 dari Kemendagri pada 8 Mei 2025 yang mendorong daerah untuk mendukung program strategis nasional seperti Sekolah Rakyat, MBG, Bumdes, dan pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun demikian, setelah melakukan Efisiensi kini pemerintah daerah telah siap untuk melaksanakan 17 Arah Baru Pembagunan.
Bupati juga menyampaikan dalam rapat yang telah dilaksanakan bersama kepala OPD dirinya meminta agar segera menjalankan program – program yang sudah ditetapkan bersama.
“Yang jelas anggarannya sudah ada, tinggal action”, tegas Bupati.
Bupati menjabarkan terkait dengan 17 Arah Baru Menuju Perubahan, antara kondisi dahulu dan capaian yang sudah dilakukan serta yang masih dalam perencanaan.
17 Arah Baru Menuju Perubahan tersebut dipaparkan oleh H. Irwan Sabri, yaitu :
1. Memastikan ketersediaan air bersih di seluruh wilayah. Akses bersih ini sudah dianggarkan Rp 32,2 miliar.
Diantaranya, jaringan perpipaan sebesar kurang lebih Rp6,6 miliar dengan kapasitas 2 liter per detik, optimalisasi SPAM di desa-desa kurang lebih Rp1 miliar dengan volume 5 unit dan anggaran untuk pembebasan embung Lapri di Sebatik.
2. Memastikan Kebutuhan Energi Listrik terpenuhi. Disini listrik masuk desa sudah mencapai 129 rumah warga di Desa Tagul dan Desa Lingsayung dengan pembangunan solar home system (SHS) PLTS Nunukan. Total anggaranya Rp2,3 miliar.
Begitu juga rencana revitalisasi PLTS Komunal dalam Road Map PLN 2025, khususnya di desa Tepian, Sembakung. Lalu, ada usulan pembangunan PLTS Sebakis ke APBN melalui Dinas ESDM Provinsi Kaltara senilai kurang lebih Rp9,5 milair. Usulan ini telah memiliki dokumen FS dan DED melalui APBD Kaltara tahun 2024.
3. Seratus kilometer jalan tani per tahun. Ini terdiri dari pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan tani. Dalam program ini terdiri dari 115 paket dengan nilai Rp20,115 miliar. Bahkan, saat ini sudah melampaui dari target.
4. Memastikan pembangunan jalan 50 km jalan penghubung kecamatan dan desa. Saat ini, pembangunan jalan sudah ada 5 km dengan anggaran Rp8,779 miliar yang terletak di Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik Barat, Sebatik Utara, Tulin Onsoi, Sebuku, Sei Menggaris, Sembakung Atulai, Krayan Barat dan Krayan Timur.
Kemudian rekontruksi Jalan sepanjang 17 km yang berada di Tulin Onsoi, Nunukan, Nunukan Selatan, Krayan Selatan, Sembakung Atulai, Sembakung, Krayan Timur, Sebatik Utara dan Sebatik Barat.
5. Alat Berat untuk Kecamatan. Saat ini, Bupati Nunukan telah menganggarkan lima alat berat. Penggunaan alat berat ini, ditegaskan Irwan Sabri bisa digunakan untuk mempercepat pembukaan dan pemeliharaan jalan, secara gratis.
Bahkan, Irwan menarget per tahun pihaknya akan menyalurkan 5 alat berat, sehingga dalam lima tahun pihaknya menjabat sudah melebihi dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan.
6. Rumah Layak Huni. Target saat ini 200 unit pertahun. Hingga saat ini, sudah terealisasi 32 unit dan dipastikan progres selanjutnya akan terus dilakukan.
7. Seragam Gratis untuk Siswa SD dan SMP. Penyediaan seragam gratis ini tak hanya berlaku bagi SD maupun SMP status negeri, namun swasta juga diberikan.
Saat ini, anggaran seragam gratis sudah disiapkan dengan total Rp4,291 miliar. Pengadaan perlengkapan peserta didik SD senilai Rp 3.356.500.000,- Sementara, untuk perlengkapan peserta didik SMP Rp 1.565.932.500,- Dijelaskannya, nilai Rp 3,3 miliar seragam SD diperuntukkan untuk 4.795 set dengan seragam merah putih dan pramuka. Sedangkan seragam SMP sebanyak 3.762 set untuk pakaian biru putih.
Jumlah ini berdasarkan perhitungan dari Dinas Pendidikan. Melihat jumlah anak sekolah SD yang lulus dan melanjutkan pendidikan ke SMP. Ia menegaskan, program ini statusnya sedang berjalan. Sebab, saat ini masih dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Namun, yang pasti setelah memasuki tahun ajaran baru para siswa siswi di Nunukan akan mendapatkan seragam gratis.
8. Beasiswa Pelajar dan Mahasiswa. Di program ini, pihaknya akan memberikan 1.024 penerima manfaat terdata, mulai dari SD, SMP hingga perguruan tinggi. Dengan anggaran Rp7,146 miliar.
9. Satu sekolah satu Starlink yang tidak terjangkau jaringan internet. Hingga saat ini sudah mencapai 90 persen sekolah yang blank spot area yang dipasangi Starlink. Totalnya sudah ada 72 SD di 17 kecamatan dengan anggaran Rp 3,6 milair. Untuk tingkat SMP, sudah ada 13 SMPN di 9 lokasi dengan anggaran Rp195 juta.
10. Penguatan Layanan RSUD dan RS Pratama. Diantaranya, meningkatkan pengawasan secara menyeluruh terhadap layanan utama dan penunjang.
Kemudian upaya pemerintah meningkatkan status RS Pratama Sebuku dan Sebatik menjadi tipe D.
11. Memastikan pemenuhan tenaga medis dan dokter spesialis. Saat ini, Pemkab Nunukan sudah mengusulkan untuk pemenuhan dokter program pendayagunaan dokter spesialis (PPDS) ke Kementerian Kesehatan. Diantaranya, dokter spesialis di RS Pratama Sebuku sebanyak 5 orang. Dokter spesialis di RS Pratama Sebatik 4 orang. Selain itu, pihaknya juga menginisiasi MoU dengan perguruan tinggi terkait pemenuhan tenaga medis untuk rumah sakit rujukan. Di program ini, anggaran yang disiapkan Rp1,929 miliar.
12. Bantuan Pertanian: Termasuk bibit, pupuk, dan alat pertanian gratis bagi petani kecil. Untuk pengadaan alsintan untuk kelapa sawit, berupa Dodos, gancu, gerobak dorong, handspray, parang, pisau sawit, tojok, dianggarkan senilai Rp1,5 miliar.
Dimana, untuk Lumbis 100 buah dan Sembakung Atulai 175 buah.
Sedangkan untuk pupuk NPK Sawit, dianggarkan Rp600,3 juta untuk Lumbis dan Sebuku. Bibit Kakao dan NPK Kakao senilai Rp 342 juta untuk 10 hektar di Sebatik Tengah. Alsintan jenis Combine Harvester satu unit, hand traktor satu unit, mesin cultivator 8 unit, pompa air 3 set yang senilai Rp1,327 miliar di Sebatik Barat dan Nunukan.
13. Kampung Pertanian Hortikultura: Desa-desa disiapkan menjadi pusat produksi sayur dan buah. Seperti pisang, durian, aneka jeruk, sayuran daun dan buah musiman. Begitu juga pengembangan cabe yang dianggarkan lebih dari Rp83 juta.
14. Menjaga stabilitas rumput laut melalui perda. Saat ini, sudah ada dilakukan ekspor rumput laut ke Korea Selatan. Hal ini tentunya dapat stabilisasi harga dan ekspor rumput laut lewat kerja sama dengan perusahaan swasta.
15. Dukungan Nelayan seperti Alat tangkap dan program kampung budidaya saat ini terus digenjot. Bahkan, pengadaan alat tangkap perikanan ramah lingkungan sudah dianggarkan senilai Rp400 juta dengan jenis gill net dan tramel net sebanyak 40 paket. Pengadaan sarana budidaya rumput laut berupa trail, terpal dan waring senilai Rp800 juta.
16. Pemberian bantuan modal dan peningkatan keterampilan pelaku UMKM. Dimana, Pemkab sudah memberikan subsidi bantuan KUR 0 persen dengan target 54 usaha mikro. Untuk plafon Rp10 juta sebanyak 35 orang, plafon Rp20 juta sebanyak 14 orang dan plafon Rp25 juta sebanyak 5 orang. Dengan nilai anggaran Rp50 juta.
17. Program Unggulan Desa: Tiap desa diminta merancang satu program unggulan berbasis potensi lokal. Dimana, BUMDES nantinya akan diperkuat. (*)