oleh

HPO Berlangsung di Desa Tanjung Karya, Krayan Wabup : Masyarakat Krayan Komitmen Jaga Pertanian Organik

NUNUKAN – Hari Pertanian Organik (HPO) merupakan salah satu momen merayakan hasil pertanian setempat yang bebas dari bahan – bahan kimia.

Di era ini ada banyak masyarakat atau petani – petani yang bertani dengan menggunakan pupuk kimia, tidak hanya mempermudah tapi juga bisa mempercepat pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu,tidak jarang banyak orang memilih menggunakan pupuk kimia dalam pertanian.

banner 728x90

Namun di Krayan, sampai saat ini masyarakatnya masih bertani secara organik mulai dari proses membajak sawah, merawat dan menuai semuanya melalui proses tradisional atau alami.

HPO (Hari Pertanian Organik) ini bertujuan mengingatkan masyarakat bahwa pentingnya bahan makanan yang sangat aman bagi kesehatan petani dan konsumen, memberi jaminan ketersediaan bahan konsumsi yang higienis dan pertanian organik ramah lingkungan bagi masyarakat khususnya di Krayan dan Nunukan umumnya.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Nunukan Hermanus menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pertanian organik, baik melalui bantuan teknis, modal usaha, hingga pengembangan pasar.

Selanjutnya, Wabup mengajak seluruh masyarakat bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk pertanian organik dan mendukung petani organik. Pertanian organik memiliki potensi ekonomi yang besar dan dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

“Saya berharap pertanian organik di Krayan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan berkontribusi pada kedaulatan pangan nasional. Semoga melalui kegiatan ini masyarakat Krayan berkomitmen menjaga pertanian tetap organik”, tuturnya.

Dalam sambutan, camat Krayan Barat Dawat Udan S Sos menyampaikan hal yang diharapkan dengan diadakan kegiatan HPO adalah kesepakatan atas standar pertanian organik tradisional yang akan di terapkan, pemerintah kabupaten Nunukan mendukung sistem pertanian organik tradisional melalui intervensi kebijakan anggaran.

Dukungan pemerintah melalui Kementrian Pertanian dan Kementrian Desa, pembangunan daerah tertinggal menjadi daerah Krayan menjadi lokus pembinaan pembangunan pertanian organik di kawasan perbatasan.

Ketua PDL (Persekutuan dayak lundayeh) Dr Yansen TP M Si menyampaikan bahwa acara pada malam ini adalah wujud rasa syukur melihat potensi besar yang dimiliki Krayan khususnya di bidang pertanian organik.

“Kita ingin eksistensi potensi besar itu untuk memberi manfaat dan untuk membantu kita. Hal ini kita syukuri dalam suasana kebersamaan kita telah datang dari beberapa tempat yang ada di krayan yang saya yakini penuh perjuangan”, ungkapnya.

Pelaksanaan Peringatan Hari Pertanian Organik (HPO) Tahun 2025 di Dataran Tinggi Krayan, tepatnya dilaksanakan di Desa Tanjung Karya ini digelar hingga tanggal 13 Juni 2025.

HPO kali diisi dengan berbagai agenda diantaranya antaranya acara lokakarya, talk show, workshop serta penyerahan Surat Keputusan Pengukuhan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Dayak Lundayeh dan penyerahan Dana Hibah dari Pemerintah Kabupaten Nunukan kepada Lembaga Adat Dayak Lundayeh. (*)