NUNUKAN – Sejumlah anggota DPRD Nunukan melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik sungai, yang disebut penyebab banjir di Kabupaten Nunukan. Tahun ini, ketika hujan deras melanda terdapat sejumlah daerah yang tergenang banjir, para perwakilan rakyat tersebut akhirnya mencari solusi persoalan banjir yang sempat terjadi belum lama ini.
Anggota DPRD yang melakukan peninjauan yakni, Andre Pratama dan Saddam Hussein dari Fraksi PDIP. Mereka juga didampingi langsung Kepala Bidang Pengairan Sumber Daya Air (SDA) beserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Andre mengatakan, pihaknya ingin mengidentifikasi penyebab dari bencana banjir tersebut. Di lapangan ditemukan sedimentasi sungai dan kapasitas saluran pembuangan yang tidak memadai.
“Kami juga ingin mendengarkan keluhan serta masukan dari masyarakat setempat mengenai dampak banjir dan langkah-langkah mitigasi,” ujar Andre kepada wartawan, Minggu (13/4).
Setelah melihat sejumlah titik lokasi diduga penyebab banjir, Andre menilai perlu pelebaran parit di perumahan masyarakat, untuk memperluas kapasitas tampung air saat hujan deras dan mencegah terjadinya genangan di pemukiman warga, yang terendam hingga ketinggian satu meter lebih.
Senada dengan Andre, Saddam juga menegaskan, pihaknya ingin memastikan bahwa kejadian serupa, tidak perlu terulang kembali.
Alhasil, perlu koordinasi dengan pihak provinsi terkait masalah infrastruktur seperti jembatan dan saluran pembuangan air yang terlalu kecil, untuk menampung debit air saat hujan lebat.
“Mengingat cuaca saat ini sulit diprediksi, seharusnya musim kemarau tetapi justru terjadi hujan lebat secara tiba-tiba, tentunya antisipasi terhadap bencana harus dilakukan secara serius oleh semua pihak terkait, demi kesejahteraan masyarakat,” tambah Saddam.
Pihak DPRD Nunukan tentunya mendukung program-program pengelolaan sumber daya air, sebagai langkah strategis dalam upaya mencegah terjadinya bencana banjir di Kota Nunukan.
Fraksi PDIP menegaskan, bahwa investasi dalam infrastruktur pengairan yang memadai, termasuk pembangunan dan perbaikan saluran pembuangan serta normalisasi Sungai dapat meminimalisir resiko banjir.
Andre sendiri, akan mendorong pelaksanaan program edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan aliran sungai. Sebab, kesadaran masyarakat akan dampak dari sampah dan limbah terhadap kualitas air serta potensi terjadinya banjir sangatlah krusial.
“Sinergitas antara pemerintah daerah, legislatif, serta partisipasi aktif dari masyarakat sipil, diharapkan menjadi solusi jangka panjang terhadap masalah banjir, sehingga ketahanan terhadap bencana dapat dimitigasi sedini mungkin,” harap Andre. (mwa)